Wanita mana yang tidak menginginkan keamanan finansial bagi dirinya hingga tua nanti maupun untuk masa depan keluarga tercinta? Pakar keuangan Suze Orman mengamati banyak niat baik wanita dalam mengatur keuangan justru menjadi kesalahan terbesar yang dilakukan.
Wanita yang terkenal akan bukunya yang berjudul Suze Orman's Action Plan: New Rules for New Times, menjabarkan 10 kesalahan finansial yang sering dilakukan wanita akibat kurangnya informasi maupun keteledoran diri sendiri, seperti yang dikutip dari LifeScript.
1. Tidak Berani Menolak
Ini dia akar dari segala masalah. Wanita tidak bisa menolak. Teman yang meminjam uang, teman yang menawarkan produk jualannya, teman mengajak jalan-jalan, dan masih banyak lagi. Semakin sering Anda melakukannya, semakin tipis uang Anda kala membutuhkannya untuk investasi yang lebih besar.
2. Menabung Untuk Biaya Sekolah Anak Sebelum Pensiun
Banyak ibu bertanya pada saya, "Suze, dimana bank terbaik untuk menabung biaya sekolah anak saya?" Sebenarnya Anda harus memikirkan dahulu biaya hidup Anda setelah pensiun nanti. Jika Anda harus memilih, menabunglah untuk keduanya dengan prioritas biaya pensiun. "Mengapa? Bayangkan kelak nantinya Anda menjadi beban hidup anak setelah pensiun. Beruntung jika anak Anda berbakti dan membiayai hidup Anda dengan ikhlas. Jika tidak? Anda mau hidup dengan apa?"
3. Umur Anak Belum Cukup Untuk Dapat Warisan
Normalnya, perusahaan asuransi jiwa tidak membayarkan asuransi jiwa Anda, jika ia belum mencapai 18 tahun, kata Orman. "Bila Anda meninggal, uang polis puluhan atau ratusan juta dari asuransi yang Anda tinggalkan untuk anak Anda yang masih berusia 3 tahun, akan masuk ke rekening tertutup di bank, yang mana tidak bisa diambil oleh sang anak. Jadi, buatlah rekening terpercaya dan tujukan langsung kepada si penerima. Spesifiklah kepada siapa dan bagaimana proses pencairan uang asuransi bisa dilakukan. Konsultasikanlah kepada pihak asuransi Anda untuk lebih detailnya mengenai hal ini.
4. Menganggap Surat Perjanjian Sudah Cukup
Salah. Bayangkan ketika Anda mengalami kecelakaan dan harus dirawat. Siapa yang akan mengurus segala dokumen untuk Anda? Di sini, peranan orang terdekat sangatlah penting. Suami, orangtua, anak ataupun sahabat harus tertuliskan dalam klausul baru, sehingga saat hal yang tidak diinginkan terjadi, Anda bisa menunjuk orang terdekat yang dimaksud untuk menolong Anda mengurus segalanya.
5. Salah Membeli Asuransi Jiwa
"Wanita cenderung mengambil asuransi jiwa keseluruhan atau dengan variabel tertentu," kata Orman. Ada yang menawarkan benefit pasca kematian maupun tabungan berjangka. Anda bisa melakukan yang lebih baik. Caranya? Jika Anda ingin meneruskan uang kepada anak Anda, ciptakan dana investasi. Pilihlah polis yang sifatnya polis asuransi berjangka. Berapa lama yang harus Anda beli? Biasanya, Anda akan menginginkan yang menutupi hingga anak berusia 23 tahun.
6. Teliti Tanggal & Detail
"Kesalahan kecil ini bisa berakhir menjadi tragedi. Perhatikan tanggal surat-surat Anda, entah itu pensiun, asuransi bahkan dokumen milik suami Anda. Banyak wanita yang menjadi istri kedua dari seorang duda, namun ketika sang suami meninggal, segala warisan jatuh ke istri pertama karena tidak memerhatikan detail-detail surat berharga" tambah Orman.
7. Memberikan Kontrol Finansial Kepada Suami
Cinta memang buta, namun bukan berarti Anda menjadi perempuan bodoh karenanya. Libatkan diri dalam mengelola keuangan keluarga. Jika saat ini ia yang mengatur dan segalanya baik-baik saja, tetap pandai-pandailah melihat situasi. Anda tidak pernah tahu kapan pernikahan Anda berakhir atau musibah datang. Utang tersembunyi atau pailit bisa jadi buah tanggungan dari sang suami yang meninggalkan Anda.
8. Pembagian Harta Jika Cerai
Tidak ada yang menginginkan rumah tangganya berantakan dan berakhir dengan perceraian. Namun jika hal itu terjadi, setidaknya Anda mendapatkan apa yang menjadi hak Anda sebagai mantan istri dan tidak hidup terlantar pasca perceraian. Kapan sebaiknya perjanjian pra-nikah ini ditetapkan? Tentunya saat romansa sedang bermekaran di antara Anda berdua.
9. Anda Mendiskon Diri Sendiri
Jika Anda mengelola bisnis sendiri dan gagal mendapat keuntungan, bukan berarti Anda harus banting harga. Hal ini juga berlaku saat perusahaan tempat Anda bekerja untung besar, namun kontribusi Anda tidak berarti apa-apa di mata atasan. Carilah pekerjaan di tempat yang bisa menghargai talenta dan kemampuan Anda. Ketika Anda menghargai diri sendiri, maka penghasilan pun semakin membaik, begitu juga dengan keadaan finansial Anda.
10. Tenaga Sukarela
Anda bekerja, mengurus keluarga, dan membantu secara sukarela ketika diminta. Bantuan sukarela bisa berupa tenaga maupun uang. Zaman sekarang, dimana banyak wanita bekerja keras menghidupi keluarga, Anda juga perlu waktu dan dana untuk diri sendiri. Membantu sukarela memang patut diacungi jempol, namun jika terlalu banyak, Anda akan kelelahan dan efeknya berimbas kemana-mana, termasuk performa kerja dan kantong Anda.
Wanita yang terkenal akan bukunya yang berjudul Suze Orman's Action Plan: New Rules for New Times, menjabarkan 10 kesalahan finansial yang sering dilakukan wanita akibat kurangnya informasi maupun keteledoran diri sendiri, seperti yang dikutip dari LifeScript.
1. Tidak Berani Menolak
Ini dia akar dari segala masalah. Wanita tidak bisa menolak. Teman yang meminjam uang, teman yang menawarkan produk jualannya, teman mengajak jalan-jalan, dan masih banyak lagi. Semakin sering Anda melakukannya, semakin tipis uang Anda kala membutuhkannya untuk investasi yang lebih besar.
2. Menabung Untuk Biaya Sekolah Anak Sebelum Pensiun
Banyak ibu bertanya pada saya, "Suze, dimana bank terbaik untuk menabung biaya sekolah anak saya?" Sebenarnya Anda harus memikirkan dahulu biaya hidup Anda setelah pensiun nanti. Jika Anda harus memilih, menabunglah untuk keduanya dengan prioritas biaya pensiun. "Mengapa? Bayangkan kelak nantinya Anda menjadi beban hidup anak setelah pensiun. Beruntung jika anak Anda berbakti dan membiayai hidup Anda dengan ikhlas. Jika tidak? Anda mau hidup dengan apa?"
3. Umur Anak Belum Cukup Untuk Dapat Warisan
Normalnya, perusahaan asuransi jiwa tidak membayarkan asuransi jiwa Anda, jika ia belum mencapai 18 tahun, kata Orman. "Bila Anda meninggal, uang polis puluhan atau ratusan juta dari asuransi yang Anda tinggalkan untuk anak Anda yang masih berusia 3 tahun, akan masuk ke rekening tertutup di bank, yang mana tidak bisa diambil oleh sang anak. Jadi, buatlah rekening terpercaya dan tujukan langsung kepada si penerima. Spesifiklah kepada siapa dan bagaimana proses pencairan uang asuransi bisa dilakukan. Konsultasikanlah kepada pihak asuransi Anda untuk lebih detailnya mengenai hal ini.
4. Menganggap Surat Perjanjian Sudah Cukup
Salah. Bayangkan ketika Anda mengalami kecelakaan dan harus dirawat. Siapa yang akan mengurus segala dokumen untuk Anda? Di sini, peranan orang terdekat sangatlah penting. Suami, orangtua, anak ataupun sahabat harus tertuliskan dalam klausul baru, sehingga saat hal yang tidak diinginkan terjadi, Anda bisa menunjuk orang terdekat yang dimaksud untuk menolong Anda mengurus segalanya.
5. Salah Membeli Asuransi Jiwa
"Wanita cenderung mengambil asuransi jiwa keseluruhan atau dengan variabel tertentu," kata Orman. Ada yang menawarkan benefit pasca kematian maupun tabungan berjangka. Anda bisa melakukan yang lebih baik. Caranya? Jika Anda ingin meneruskan uang kepada anak Anda, ciptakan dana investasi. Pilihlah polis yang sifatnya polis asuransi berjangka. Berapa lama yang harus Anda beli? Biasanya, Anda akan menginginkan yang menutupi hingga anak berusia 23 tahun.
6. Teliti Tanggal & Detail
"Kesalahan kecil ini bisa berakhir menjadi tragedi. Perhatikan tanggal surat-surat Anda, entah itu pensiun, asuransi bahkan dokumen milik suami Anda. Banyak wanita yang menjadi istri kedua dari seorang duda, namun ketika sang suami meninggal, segala warisan jatuh ke istri pertama karena tidak memerhatikan detail-detail surat berharga" tambah Orman.
7. Memberikan Kontrol Finansial Kepada Suami
Cinta memang buta, namun bukan berarti Anda menjadi perempuan bodoh karenanya. Libatkan diri dalam mengelola keuangan keluarga. Jika saat ini ia yang mengatur dan segalanya baik-baik saja, tetap pandai-pandailah melihat situasi. Anda tidak pernah tahu kapan pernikahan Anda berakhir atau musibah datang. Utang tersembunyi atau pailit bisa jadi buah tanggungan dari sang suami yang meninggalkan Anda.
8. Pembagian Harta Jika Cerai
Tidak ada yang menginginkan rumah tangganya berantakan dan berakhir dengan perceraian. Namun jika hal itu terjadi, setidaknya Anda mendapatkan apa yang menjadi hak Anda sebagai mantan istri dan tidak hidup terlantar pasca perceraian. Kapan sebaiknya perjanjian pra-nikah ini ditetapkan? Tentunya saat romansa sedang bermekaran di antara Anda berdua.
9. Anda Mendiskon Diri Sendiri
Jika Anda mengelola bisnis sendiri dan gagal mendapat keuntungan, bukan berarti Anda harus banting harga. Hal ini juga berlaku saat perusahaan tempat Anda bekerja untung besar, namun kontribusi Anda tidak berarti apa-apa di mata atasan. Carilah pekerjaan di tempat yang bisa menghargai talenta dan kemampuan Anda. Ketika Anda menghargai diri sendiri, maka penghasilan pun semakin membaik, begitu juga dengan keadaan finansial Anda.
10. Tenaga Sukarela
Anda bekerja, mengurus keluarga, dan membantu secara sukarela ketika diminta. Bantuan sukarela bisa berupa tenaga maupun uang. Zaman sekarang, dimana banyak wanita bekerja keras menghidupi keluarga, Anda juga perlu waktu dan dana untuk diri sendiri. Membantu sukarela memang patut diacungi jempol, namun jika terlalu banyak, Anda akan kelelahan dan efeknya berimbas kemana-mana, termasuk performa kerja dan kantong Anda.
Sumber:http://www.wolipop.com/read/2011/07/08/131430/1677336/1133/10-kesalahan-finansial-yang-sering-dilakukan-wanita?w993301233
Jangan Lupa Di LIKE Ya...!!!
Ikuti @Smart_Newz