Makhluk luar angkasa memang masih menjadi misteri bagi mayoritas penduduk bumi hingga sekarang. Hal itu disebabkan oleh berbagai macam polemik dan perdebatan tentang keberadaannya. Dua kubu mempunyai pendapat yang berlawanan yaitu kubu yang meyakini bahwa Alien memang benar-benar ada sementara kubu yang lain mengatakan cerita tentang makhluk Luar angkasa hanyalah isapan jempol belaka. Ironisnya, masing-masing kubu mempunyai “bukti” yang menurut masyarakat awam cukup ilmiah.
Sementara itu kubu yang meyakini bahwa Makhluk Luar Angkasa benar-benar ada, mengatakan bahwa Pemerintah menutup-nutupi tentang keberadaan makhluk luar angkasa ini. Tuduhan ini sebenarnya cukup beralasan karena ada banyak kejadian yang menurut masyarakat adalah sebagai bukti keberadaan makhluk luar angkasa namun Penguasa terkesan menutup-nutupinya.
Contohnya adalah peristiwa Roswell yang hingga sekarang nasyarakat tidak mendapatkan penjelasan secara pasti tentang apa sebenarnya yang terjadi di tempat tersebut. Lebih mencurigakan lagi tempat tersebut di jaga ketat oleh militer dan tidak ada seorang warga sipilpun yang diijinkan melihat tempat tersebut.
Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Mencipta. Makhluknya tak terhingga banyaknya. Sebagian dari makhkuk itu ada yang kita kenal dan ketahui, tapi begitu banyak jenis makhluk Allah lainnya yang kita tidak kenal dan tidak kita ketahui. Apalagi bila bicara tentang alam ghaib, maka lingkup pembicaraan kita semakin luas lagi. Allah memang mewajibkan kita untuk percaya atas keberadaan makhluq ghaib sebegaimana disebutkan di dalam surat Al-Baqarah ayat 2-4.
Tentu saja bila dikaitkan dengan makhluk ghaib yang jenisnya pun beragam, adanya makhluq asing di ‘langit’ (baca: diluar bumi) menjadi sesuatu yang bukan mustahil. Tapi bila alien yang dimaksud adalah makhluq biologis yang cerdas, secara ekslpisit Al-Quran memang tidak menyebutkannya. Meski tidak berarti tidak ada isyarat ke arah itu sama sekali.
Ada beberapa riwayat yang bersifat implisit dan tidak langsung tentang adanya makhluq hidup (manusia atau lainnya) di luar bumi. Pertama, ketika Rasulullah SAW mi‘raj ke langit, beliau pun bertemu dengan para nabi dan rasul sebelumnya. Bahkan mereka melakukan shalat berjamaah dan beliau menjadi imamnya. Ada juga riwayat yang shahih bahwa Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa AS dan melakukan dialog tentang kewajiban shalat.
Yang kedua, hadits-hadits shahih memberitakan kepada kita bahwa Nabi Isa AS pada akhir zaman akan ‘turun’ kembali ke muka bumi. Beliau ini bukan dari jenis jin atau malaikat, tetapi beliau adalah manusia (human). Atas izin dan kehendak Allah, beliau tetap ada meski bukan di bumi.
Ketiga, para syuhada yang mati mati syahid banyak disebutkan dalam Al-Quran bahwa mereka tidak mati, bahkan mereka hidup dan mendapat rezeki. “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” (QS Ali Imron: 169).
Keempat, Al-Quran pun mengisyaratkan kepada manusia dan jin untuk menembus langit dan bumi. Hai jama‘ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS. Ar-Rahman: 33)
Apakah dahulu sudah ada manusia atau jin yang telah berhasil melakukannya? Wallahu a‘lam bis-shawab. Tapi yang jelas ada indikasi tentang kehidupan di luar sana. Sehingga bila kita telurusi hal-hal yang sifatnya implisit seperti itu, tidak tertutup kemungkinan adanya makhluk biologis, siapa pun dia, yang hidup out there. Tapi semua itu tidak bisa dijadikan patokan bahwa Islam memastikan adanya alien seperti yang sering kita lihat dalam cerita fiksi ilmiah.
Ikuti @Smart_Newz