Narapidana hukuman mati di Texas bakal kehilangan hak istimewa memesan menu makanan khusus kesukaan mereka sebelum dieksekusi. Lembaga permasyarakatan Texas menghentikan tradisi lama itu, Kamis (22/9/2011), setelah menerima surat dari Senator Negara Bagian Texas John Whitmire.
”Sudah cukup. Sangat tidak pantas memberi terpidana mati hak istimewa seperti itu, yang tidak pernah mereka berikan kepada korban mereka,” tulis Senator Whitmire. Surat itu adalah reaksi Whitmire atas pesanan makan malam terakhir—tetapi sama sekali tidak disentuh—terpidana mati Lawrence Brewer sebelum dieksekusi, Rabu malam.
Brewer, pria kulit putih terpidana kasus pembunuhan rasial, dihukum mati karena menyeret pria kulit hitam bernama James Byrd Jr di belakang truknya sejauh beberapa mil hingga tewas tahun 1998. Untuk makan malam terakhirnya, Brewer memesan menu lengkap, termasuk burger keju dan tiga lapis daging asap, piza, semangkuk besar salad, setengah kilogram daging panggang, roti, selai kacang, setengah liter es krim, serta dua steak ayam. Ketika pesanannya tiba pukul empat sore, Brewer menolak makan dengan alasan tidak lapar.
Whitmire, yang mengepalai Komite Senat untuk Keadilan dan Hukum, mengancam membuat undang-undang jika penjara Texas tidak menghentikan tradisi itu. Brad Livingston, Direktur Eksekutif Departemen Kehakiman Texas, mengatakan, keprihatinan Whitmire bisa diterima dan tradisi itu akan dihentikan segera. ”Terpidana mati akan mendapat makanan yang sama dengan tahanan lain,” ujar Livingston.
Direktur Eksekutif Pusat Informasi Hukuman Mati Richard Dieter mengatakan, sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat yang melegalkan hukuman mati masih menjalankan tradisi ini. Sebagian mengizinkan terpidana memilih menu, yang lain memberi batas maksimum harga makanan, atau mensyaratkan pesanan terbatas di kedai makan setempat. (Reuters/UPI/Was)
[Sumber: KompasCetak]
Ikuti @Smart_Newz