Meningkatkan dosis obat akan menyebabkan penyakit lebih cepat sembuh.
Cara ini jelas-jelas salah dan berbahaya karena saat dosis obat dinaikkan, bukan kesembuhan yang segera didapat namun efek samping dari obat tersebut justru yang akan bertambah.
Obat paten atau mahal akan lebih manjur dari yang murah.
Pendapat ini salah, karena obat generik atau obat yang lebih murah, memiliki kandungan yang hampir sama dengan obat paten.
Suntik mempercepat sembuh.
Pendapat ini sepenuhnya salah, karena obat yang disuntikkan juga memiliki efek yang jauh lebih berbahaya kepada penderita alergi obat, dibandingkan dengan obat minum. Pada obat minum yang menyebabkan alergi masih bisa diatasi, namun suntikan obat langsung menjalar pada pembuluh darah.
"Efek yang paling berbahaya adalah penderita bisa langsung meninggal, karena tubuhnya tidak sanggup menerima obat tersebut," kata Rianto.
Makan obat dalam waktu lama bisa merusak ginjal.
Pendapat ini masih bisa dipatahkan karena sebagian penyakit bahkan penyakit ginjal pun, menuntut penderitanya untuk meminum obat secara teratur.
"Penderita diabetes atau darah tinggi misalnya, bila dia berhenti minum obat, yang akan terserang justru ginjalnya. Sebaliknya, dengan minum obat secara baik dan benar, justru dapat menyelamatkan ginjalnya," ujar Rianto.
Obat tradisional atau herbal pasti aman.
Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena obat herbal dapat memberikan efek yang lebih membahayakan, seperti bunga morfin sebagai contohnya.
Vitamin merupakan kebutuhan esensial untuk mempertahankan kesehatan tubuh.
Tubuh kita dirancang untuk dapat memproduksi vitamin sendiri. Namun, kesalahan masyarakat kita adalah terlalu berlebihan dalam mengasup vitamin, padahal jumlah kebutuhan vitamin yang dibutuhkan tubuh tidak terlalu banyak.
Suplemen makanan (food supplement) sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan.
Sumplemen makanan memang memiliki kandungan yang hampir serupa dengan makanan alami. Tapi fungsinya tidak sebaik makanan alami.
[Sumber: Vemale]
Ikuti @Smart_Newz