DER KAISER: PENALTI BUKAN TRAGEDI!


Legenda Jerman Franz Beckenbauer di sela-sela laga penyisihan Grup A Liga Champions antara Bayern Muenchn dan Napoli di Allianz Arena, 2 November 2011. Bayern unggul 3-2. AFP PHOTO / CHRISTOF STACHE 

Legenda sepakbola Jerman yang juga menjabat sebagai Chairman Football Task Force 2014—salah satu gugus tugas dalam Governance Bodies FIFA—Franz Beckenbauer mengaku tak sependapat dengan penilaian Presiden FIFA Sepp Blatter yang mengklaim jika adu penalti merupakan tragedi dalam sepakbola.

Dalam Kongres FIFA yang sedang digelar di Budapest, Hungaria, Blatter meminta Beckenbauer dan para anggota dari Football Task Force 2014 mencari alternatif lain ketimbang adu penalti dalam menentukan hasil pertandingan. Pendapat Blatter sangat besar disebabkan kekecewaannya melihat jalannya partai final dua kompetisi utama di dunia: Liga Champions Eropa dan Piala Afrika, yang diakhiri lewat adu tendangan penalti.

“Sepakbola dapat berubah menjadi tragedi ketika pertandingan harus ditentukan melalui adu tendangan penalti. Sepakbola seharusnya tidak diakhiri dengan (aksi) satu pemain melawan satu pemain (kiper). Ketika diakhiri melalui adu penalti, sepakbola kehilangan esensinya,” ujar Blatter.

Karenanya, “Mungkin Franz Beckenbauer dan grupnya dapat memberikan solusi terkait hal tersebut. Memang, bukan sekarang, tapi di masa mendatang,” imbuh Blatter yang kemudian kembali merilis keinginannya itu via jejaring sosialTwitter dengan menyebutkan bahwasanya hasil pertandingan seyogyanya ditentukan 11 pemain melawan 11 pemain.

Menyikapi permintaan Blatter, dalam kurun kurang dari 24 jam kemudian, Beckenbauer angkat bicara. Pemain Terbaik Jerman empat kali tersebut dengan tegas menegaskan jika adu penalti masih diperlukan dalam sepakbola modern saat ini. “Tendangan penalti membawa emosi ke dalam permainan itu sendiri dan jauh lebih menarik ketimbang melakukan tos atau lempar koin dalam menentukan hasil pertandingan,” tegas Beckenbauer seperti yang dikutip Bild.

[Sumber: Liputan6]