SEANDAINYA CERITA ITU BUKAN SI KANCIL


SI KANCIL anak nakal, si kancil dan buaya, si kancil mencuri timun, si kancil dan siput, itulah sebagian cerita dongeng tentang si kancil dalam berbagai versi yang tumbuh berkembang di negeri ini. Bahkan dulu menjadi cerita favorit anak-anak menjelang tidur mereka. Lalu siapa sebenarnya si Kancil ?



Cerdas dan Licik. Tampaknya dua sifat inilah yang mendominasi tokoh kancil. Cerita yang mendominasi masa-masa kecil kita, bapak, ibu dan orang-orang tua kita dahulu. Dan Fabel ini sering menjadi cerita pengantar tidur kita. Aneh bin ajaib memang. Bagaimana mungkin kita di suguhi cerita dengan tokoh sangat cerdas tapi penuh kecurangan. Jangan-jangan cerita ini juga punya peran terhadap carut marutnya kondisi negeri hari ini ? Di tengah-tengah begitu banyaknya orang-orang pintar yang menjadi pemimpin tapi tidak amanah dan membohongi rakyat. Kancil-kancil dengan jas dan dasi.

Lalu dikaitkan dengan manfaat Bercerita Bagi Anak. Bercerita atau berkisah adalah hal yang sangat menarik. Tidak hanya bagi anak-anak, orang dewasa pun menyukainya. Wajarlah kalau kemudian Allah Subhanawata’ala menurunkan Al Quran yang isinya di penuhi dengan kisah-kisah orang terdahulu yang sarat akan nilai-nilai kebaikan. Dikaitkan lagi dengan cerita kancil, kalaulah.. ayah dan bunda bisa menggantikan kisah si kancil atau yang lainnya dengan cerita para Nabi, Rasulullah, para shahabat yang mulia, juga orang-orang seperti Umar bin Abdul Aziz, Muhammad Al Fatih atau banyak tokoh-tokoh lain di dalam sejarah peradaban Islam. Maka efeknya akan kita rasakan di dalam beberapa waktu yang akan datang, di saat mereka mulai beranjak dewasa. Hidup mereka tidak lagi terinspirasi oleh tokoh-tokoh cerita yang penuh kebohongan tetapi mereka akan belajar banyak dari kehidupan tokoh-tokoh Islam yang mulia. Sebuah kisah nyata dengan tokoh yang riil dan tidak fiktif. Begitu pentingnya berkisah, bahkan Allah sampai harus menuturkan kisah terbaik di dalam Al Quran, kisah Yusuf Alaihissalam yang dapat kita baca keindahannya di dalam surat Yusuf. Dari sekarang, marilah ayah dan bunda untuk mengenalkan cerita-cerita yang memberikan ibroh kepada para mujahid dan mujahidah kita. Insya Allah