TIPS BUGAR KEMBALI SETELAH MUDIK





PERJALANAN jauh yang ditempuh pada saat mudik membuat tubuh menjadi sangat lelah. Sementara, pekan ini tugas dan pekerjaan sudah menanti. Apa solusinya?

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pemandangan kesibukan mudik di berbagai tempat menjadi rutinitas tahunan. Ya, mudik memang sudah menjadi tradisi masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari Lebaran. 

Seberapa mahal pun harga tiket bus, pesawat, atau kereta api, berapa jauh jarak yang ditempuh, sampai waktu yang dihabiskan selama perjalanan mudik, tetap tidak menyurutkan animo pemudik setiap tahunnya untuk kembali bersilaturahmi ke kampung halaman. 

Tak ayal, tubuh yang lelah selama perjalanan dan sekembalinya ke ibu kota, tidak dapat dihindari. Namun, apa boleh buat, kendati tubuh masih dilanda keletihan, hari Senin sebagai awal bekerja tentu tidak dapat diundur. Siap atau tidak siap, Anda harus menghadapi hari Senin untuk kembali bekerja seperti sediakala. 

“Perjalanan mudik itu, perginya macet, pulangnya juga ketemu macet. Belum lagi di tempat tujuan tidak sempat istirahat. Sibuk silaturahmi,dan ketika kembali ke ibu kota harus mempersiapkan diri untuk bekerja,” tutur dr Michael Triangto ketika diwawancara SINDO. 

Lantas, bagaimana caranya mengembalikan kebugaran tubuh dalam waktu yang mepet tersebut? 

Menurut Direktur Slim & Health Sports Therapy ini, sebaiknya begitu tiba di rumah, pemudik segera melakukan peregangan tubuh. Peregangan ini mencakup mulai bagian leher, punggung, pinggang, hingga bagian kaki. Lakukan saja peregangan sederhana ini di rumah. 

Anda juga bisa mencoba meregangkan tubuh dengan posisi telentang atau berbaring. Dorong tangan ke atas kepala, sementara kaki dipanjangkan sambil menggerakkan tubuh ke arah kanan dan kiri. 

“Gerakan ini untuk mengurangi ketegangan otot yang sering dikeluhkan orang setelah bepergian jauh,” papar penulis buku Jalan Sehat dengan Sports Therapy ini. 

Bukan hanya rasa lelah dan kekakuan otot yang menyerang orang sehabis melakukan perjalanan jauh. Maklum saja, berada dalam kendaraan selama belasan jam tentu membuat otot dan badan menjadi pegal. Nah, masalah lain yang sering dirasakan adalah rasa nyeri. 

Karenanya, Michael menyarankan pemudik setibanya kembali di kota, melakukan peregangan otot sendiri yang juga bermanfaat untuk melancarkan aliran darah. Setelah melakukan peregangan ini, kita bisa melakukan olahraga favorit. 

“Hanya saja harus memperhatikan kondisi tubuh dan dilakukan secara bertahap. Lakukan latihan fisik untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada saat itu, bukan melakukan latihan fisik seperti pada hari biasa loh,” kata Michael. 

Sebab, jika memaksa melakukan latihan fisik seperti yang biasa Anda lakukan untuk menjaga kebugaran, malah tubuh menjadi drop. Sebaliknya, kata Michael, mulailah untuk berlatih fisik dari awal. Lantas, muncul pertanyaan latihan fisik seperti apa yang sesuai? 

Mungkin Anda menganggap hanya dengan membersihkan rumah seperti menyapu atau mengepel lantai, sudah termasuk dalam kategori berolahraga. Nah, anggapan inilah yang sering salah. Menyapu, mengepel, atau menarik becak pun bagi tukang becak, sejatinya bukanlah olahraga. 

Adapun yang menjadi pembeda adalah hasil akhirnya. Kalau bekerja hasil akhirnya adalah rasa lelah, sementara berolahraga yang terkontrol, terprogram, dan rutin dilakukan, maka hasil akhirnya ialah kebugaran. Untuk mengembalikan kebugaran, Michael menyarankan untuk berjalan keliling kompleks perumahan.

Atau bisa juga mengelilingi mal sambil berbelanja, hanya saja harus dilakukan rutin. Bisa juga dengan mengombinasikan latihan fisik. Diawali jalan cepat, beberapa menit kemudian joging, begitu seterusnya. Hindari olahraga permainan dengan lawan main. Anda masih dalam keadaan lelah setelah melakukan mudik. 

Bila melakukan olahraga permainan, Anda pun akan mengikuti ritme pemain lain yang tidak sama kondisi tubuhnya dengan Anda. 

“Sehingga jadinya memaksakan tubuh dan cepat lelah. Intinya, jadikan jantung sebagai patokan saat berolahraga, jangan lupa mengukur denyut nadi,” sebut Michael.

Intensitas olahraga tidak boleh melebihi denyut jantung maksimal yang besarnya usia (dalam tahun). Adapun Ari Fahrial Syam, dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan FKUIRSCM, mengatakan, penyakit karena kelelahan dan kecapekan biasa menyerang pemudik. 

Maklum saja, kegiatan mudik dan Lebaran akan membuat orang menjadi kurang tidur dan kelelahan. Akibatnya, bila tidak diimbangi dengan pola makan yang sehat, maka penyakit-penyakit seperti ISPA (inspeksi saluran pernapasan atas), batuk, pilek dan radang tenggorokan akan diderita setibanya pemudik kembali ke ibu kota.