Ramon Papana (Foto: Go Spot)
JAKARTA - Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, ayah angkat Ramon Papana mensinyalir adanya SMS kutukan yang diterima Ade Namnung.
SMS kutukan tersebut berisi tentang tuduhan kepada Ade sebagai seorang anak durhaka. SMS tersebut bukan yang pertama kali diterima pemilik nama Syamsul Effendi itu.
"Jadi saya menemukan, kan memori card-nya dia itu kita salin. Karena waktu itu Dodi (anak Ramon) diminta untuk mengisi dengan lagu-lagu suara hati. Dan kita menemukan, Ade Namnung itu kan meninggal 11.45, dan 11.06, 11.09 itu dia menerima SMS, mungkin dia enggak sempat baca yang sifatnya itu seperti mengutuk dia," kata Ramon.
"Bahwa dia itu anak durhaka, malin kundang harus minta maaf sama ibunya, dan segala macam, dan itu dari saudaranya sendiri. Itu bukan pertama kalinya dan terakhir, sebelum-sebelumnya juga pernah terjadi, jadi kita bisa bayangin hidupnya Ade Namnung itu seperti apa, bahwa dia itu terus dikirimi kata-kata supaya dia harus minta ampun sama ibunya bahwa dia berdosa dan segala macam," sambungnya di Comedy Cafe, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2012) malam.
Meski tidak mengetahui apakah Ade Namnung menelantarkan keluarga kandungnya, namun berdasarkan bukti transfer yang ditemukannya, Ramon membantah jika mendiang telah menelantarkan keluarganya yang berada di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
"Enggak tahu, kalau saya lihat dari transfer-transfer duitnya sih enggak," imbuhnya.
Transfer tersebut bisa dibuktikan Ramon jika dia maju ke persidangan atas laporan keluarga kandung Ade Namnung.
"Ada, nanti itu di pengadilan kalau kita dituntut ya. Tapi kalau dibuka sekarang, ngapain ya, nanti malah disangka menjelekkan di sana. Kan saya baru minta maaf, orang mau baikan kok," jelas Ramon.
[Sumber: Celebrity.Okezone]
Ikuti @Smart_Newz