SELAMAT JALAN PAK MANTHOUS SANG MAESTRO CAMPURSARI



Gethuk asale soko telo, moto ngantuk iku tombone opo. Lagu berjudul Gethuk itu dipopulerkan oleh Nurafni Octavia di penghujung 80-an. Penulis lagu itu, Manthous, meninggal dunia di Jakarta, Jumat (9/3/2012) pukul 06.30 WIB. Jenazah musisi campursari Jawa yang bernama asli Anto Sugiarto itu akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Kabar duka tersebut juga telah menyebar di sejumlah rekan almarhum di Yogyakarta dan sekitar sejak pukul 07.00 WIB. Selama ini, Manthous yang sudah lama menderita stroke itu tinggal di Perumahan Bukit Pamulang Ciputat, Tangerang.

"Benar, Mas Manthous meninggal tadi pagi di rumah sakit di Jakarta setelah dirawat beberapa hari," ungkap adik Manthous, Heru, kepada detikcom, Jumat (9/3/2012).

Menurut Heru, almarhum yang juga pimpinan grup Campur Sari Gunungkidul (CSGK) itu akan dibawa dari Jakarta menuju Playen Gunungkidul melalui jalan darat hari ini. Pemakaman akan dilakukan hari Sabtu (10/3/2012) di pemakaman keluarga di Desa Playen, Kecamatan Playen.

"Keluarga di Jakarta baru mengurus untuk pemulangan jenazah ke Playen. Semoga siang ini lancar," katanya.

Selama berkarir di musik campursari Jawa modern, Manthous sering tinggal di Jakarta dan Gunungkidul. Dia sudah lebih dari 8 tahun menderita stroke dan sudah beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit. Almarhum meninggalkan seorang istri dan 4 anak. Almarhum adalah anak nomor 2 dari enam bersaudara.

Beberapa karya lagu Jawa melalui musik campursari yang diciptakan almarhum di antaranya Anting-Anting, Esemu, Gethuk, Jamilah, Kangen, Konco Tani, Mbah Dukun, Nginang Karo Ngilo, Ojo Gawe-Gawe, Ojo Lamis, Rondho Kimpling, Thiwul Gunung Kidul, Nyidam sari, dan lain-lain. 

[Sumber: News.Detik]