4 FASILITAS YANG BERSIH SETELAH JOKOWI DATANG


Bukan sulap bukan sihir. Wajah fasilitas-fasilitas umum di Ibukota yang semula kotor kini menjadi bersih begitu disambangi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Jokowi

Berikut 4 Fasilitas yang Bersih Setelah Dikunjungi Jokowi:

1. Kota Tua Sedap Dipandang
Kota Tua Sedap Dipandang

Kota Tua, bangunan bersejarah ini awalnya terkesan kumuh dan tidak terawat. Kawasan wisata di bilangan Jakarta Barat itu dipenuhi pedagang kaki lima dan pengamen jalanan.

Namun, Kota Tua kini telah kembali ke wajah aslinya, bersih, semenjak dikunjungi orang nomor satu di Jakarta, Joko Widodo.

Pedagang yang ada di dalam kompleks Kota Tua sudah ditertibkan, dan digeser ke luar area Kota Tua. Hanya ada penyewa jasa sepeda yang menanti kedatangan wisatawan yang ingin berkeliling menikmati indahnya bangunan bersejarah dan menyimpan kenangan tempo dulu itu.

Pengunjung bisa lebih bebas menikmati dan mengambil gambar tanpa diganggu lalu lalang pedagang.

Mulai dari depan Gedung Kantor Pos hingga Musium Fatahillah, dan Cafe Batavia Kota Tua, semuanya sedap dipandang. Kota Tua kini terlihat lebih bersih.

"Ini sejak pekan lalu," kata Anton (38), penyewa jasa sepeda, yang ditemui di lokasi pada Selasa 6 November 2012.

Anton menuturkan, kondisi Kota Tua kembali ditata setelah Gubernur DKI Jakarta Jokowi datang. Anton mengaku Jokowi datang pekan lalu pada hari kerja. Saat itu, Jokowi meminta agar Kota Tua dibenahi.

2. Saluran Air Dibersihkan
Saluran Air Dibersihkan

Saluran air yang tersumbat sampah melahirkan genangan-genangan di jalanan ketika hujan turun.

Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta terus bekerja keras membersihkan sumbatan sampah-sampah seperti di saluran air penghubung di Jalan Al Kamal, Kedoya, Kebon Jeruk, Pademangan, Kembangan, Kalijati Pondok Labu, Utan Kayu Selatan, saluran air di Cawang dan Kramat Jati.

Kepala Dinas PU Ery Basworo mengatakan pembersihan saluran air rutin dilakukan. Namun khusus di Pademangan Timur, Ery mengaku mendapat instruksi langsung dari Joko Widodo saat melakukan inspeksi mendadak, Selasa (16/10) lalu.

"Kita kerja terus menerus. Kebetulan Pak Gubernur memberi instruksi di suatu tempat (Pademangan Timur), jadi kita arahkan di tempat tersebut. Sementara di tempat-tempat lain jalan terus," kata Ery kepada detikcom, Sabtu (20/10/2012).

3. Sampah-sampah di Kali Dikeruk
Sampah-sampah di Kali Dikeruk

Antisipasi bencana banjir mulai gencar dilakukan. Kali-kali di Jakarta yang biasanya tertimbun sampah mulai dibersihkan.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan pengerukan sudah dilakukan di sejumlah titik drainase DKI Jakarta. Hal ini dilakukan dalam upaya mencegah dan meminimalisir dampak dari musim hujan di Jakarta.

"Sudah kita keruk, di beberapa tempat sudah dikeruk. Ini masih cari tempat, mana lagi yang perlu dikeruk," kata pria yang akrab disapa Jokowi tersebut di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2012).

Jokowi mengimbau masyarakat agar menanamkan budaya buang sampah pada tempatnya.

"Ya sebenarnya ada (pembuangan sampah memadai). Memang budaya bersih, budaya buang sampah itu perlu digencarkan, dikampanyekan," tutup Jokowi.

4. Gunungan Sampah di Pintu Air Diangkat
Gunungan Sampah di Pintu Air Diangkat

Sampah-sampah rumah tangga menggunung di pintu air Manggarai. Pemandangan itu membuat Jokowi kaget bukan kepalang.

Jokowi berpendapat, 2 alat keruk berupa eskavator yang sudah ada masih belum cukup untuk mengeruk sampah dari sungai. Ia meminta ada penambahan eskavator.

"Saya tadi sudah menelepon Pak Ery (Kadinas PU Ery Basworo-red) untuk meminta tambahan eskavator 2 lagi. Nanti sore harus sudah datang," tuturnya di Pintu Air Manggarai, Jl Tambak Ujung, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2012).

Petugas pintu air menindaklanjuti instruksi Jokowi. 6 Petugas Pintu Air Manggarai setiap hari berjaga-jaga secara bergantian. Mereka bekerja mengamati elevasi air dan cuaca serta melaporkan ke posko PU.

Pantauan detikcom esok harinya, sampah masih terus dikeruk dari permukaan air oleh petugas dengan 1 alat ekskavator berwarna hijau muda.

[Sumber: Detik]