"CHARLIE HEBDO" MAJALAH YANG DISERANG SESEORANG KARENA MELECEHKAN NABI MUHAMMAD


Foto : Sampul Majalah Charlie Hebdo

PARIS, SMART NEWZ - Kantor dari Majalah Charlie Hebdo, yang menuliskan Nabi Muhammad sebagai Pemimpin Redaksi mereka, diserang oleh orang tidak dikenal hari ini.


Kantor dari majalah yang berada di Paris, Prancis, tersebut hancur oleh serangan bom molotov. Sebelumnya, majalah ini membuat kontroversi yang dianggap telah melecehkan Nabi Muhammad.

"Kami tidak lagi memiliki publikasi. Seluruh peralatan yang kami miliki sudah dihancurkan," ungkap editor dari Charlie Hedbo seperti dikutip BBC, Rabu (2/11/2011).

Majalah tersebut membela diri bahwa mereka sengaja merilis tulisan mereka untuk memandang penting kemenangan partai Islam pada pemilihan umum di Tunisia.

Konten dari majalah yang terbit setiap pekan ini pun berisikan lelucon tentang Islam. Selain menghina kemenangan kelompok Islam di Tunisia, mereka juga menggambarkan Libya sebagai sebuah revolusi.

Di halaman belakang, digambarkan pula sosok Nabi Muhammad dengan menggunakan hidung merah seperti badut dan berkata, "Ya, Islam sejajar dengan humor."

Menurut aktivis Islam Prancis Ahmed Dabi, majalah ini juga dengan sengaja memprovokasi kemarahan dan ketidakbahagiaan umat Muslim.

"Pembaca dari majalah ini tentunya akan melontarkan opini negatifnya. Bila majalah ini ditulis dengan tema Kristen, tentunya umat Kristiani juga akan marah," ujar Dabi.

Meski demikian, pihak dari majalah ini mengatakan, dirinya tidak merasa membuat sebuah tulisan yang provokatif. Mereka justru menilai ini sebagai sebuah pekerjaan rutin kami.

Mereka justru menilai munculnya sang nabi dalam sampul depan. Menjadi hal yang cukup langka.

Pada 2007 lalu, pengadilan di Paris juga menolak gugatan yang diajukan oleh dua organisasi Islam di Prancis yang mendakwa Charlie karena mencetak gambar kartun dari Nabi Muhammad yang muncul di suratkabar Denmark.

Sekira enam juta warga Muslim hidup di Prancis dan mereka pun merupakan kelompok terbesar di Eropa Barat. Insiden kartun Nabi Muhammad tersebut sangat membuat warga Muslim Prancis berang.