Ilustrasi Geng Motor
Sabtu (31/3/2012) pukul 02.30, Kelasi Arifin tewas akibat dikeroyok saat melintas di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Saat itu Staf Khusus Panglima Armada RI Kawasan Barat (Staf Khusus Panglima Armabar) sedang mengawal truk.
Arifin menegur kelompok geng motor yang menghalangi jalan sehingga truk susah lewat. Geng motor keberatan dan akhirnya terjadi pengeroyokan. "Katanya ada salah bicara. Mereka ditegur, lalu direspons dengan mengeroyok," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. Setelahnya, Arifin tewas ditikam.
Sabtu (7/4/2012) pukul 02.30, belasan pria bersepeda motor masuk SPBU Shell di Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara. Pria yang jumlahnya lebih dari 15 orang itu menganiaya Soleh (17), Zainal (19), Reza (16), dan Adrian (19). Soleh tewas dan tiga lainnya luka berat.
Para penyerang memakai jaket hitam, celana jins hitam, mengendarai sepeda motor Yamaha RX King dan Kawasaki Ninja. Di lengan kiri mereka terikat pita kuning. Pipi mereka masing-masing dicoreng cat putih.
Hari itu keempat remaja berniat menonton balap liar di Kemayoran. Namun, tidak ada balapan liar, sebab pekan sebelumnya, terjadi pengeroyokan yang menewaskan Arifin. Keempat remaja itu lalu pulang. Dalam perjalanan, salah satu sepeda motor mereka kehabisan bahan bakar. Saat mereka sadar diikuti belasan pemuda, mereka lari bersembunyi di Circle K yang berada di area SPBU sampai akhirnya mereka diseret dan dianiaya belasan pemuda pesepeda motor.
Minggu (8/4/2012) pukul 02.30, empat remaja diserang pesepeda motor yang beridentitas sama di Jalan Benyamin Suaeb. Korban adalah Muhamad Syarif, Mul, Fajri Caesar, dan Reza Palupi. Satu sepeda motor milik salah seorang dari mereka, yakni Yamaha Cripton B 3186 PX, dibakar gerombolan bermotor tersebut. Sarif, Mul, dan Fajri masing-masing mengalami luka sobek akibat sabetan senjata tajam. Reza mengalami luka tusukan di punggung. Keempat korban dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo.
Saat itu, para korban tengah nongkrong di Jalan Benyamin Suaeb. Datanglah gerombolan yang diperkirakan menggunakan 30 sepeda motor. Keempat korban dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Jumat (13/4/2012), hingga pukul 02.30, puluhan pesepeda motor dengan identitas yang masih sama melakukan penyerangan di delapan lokasi. Pukul 01.30, mereka mengamuk di Jalan Industri, depan pintu gerbang PT Dok Bayu Bahari, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka melukai Zaenal Arifin (32) dan Heri Susanto (33). Mereka juga merusak Toyota Rush bernomor polisi B 72 RM. Pukul 01.40, mereka mengamuk di Kantor Polsek Metro Tanjung Priok. Para pelaku melempari kantor polisi.
Pukul 01.45, mereka mengamuk di depan Pasar Warakas. Mereka menikam Nachrowi (17), warga Jalan Cipucang III, Koja. Pukul 01.50, mereka mengamuk di Jalan Warakas Raya, depan Toko Bingkai. Mereka membacok Ramdani (20), warga Jalan Pademangan Barat. Pukul 02.00, mereka mengamuk di Pos Volker. Salah seorang korban adalah warga Jalan Budi Mulia, Kampung Banda Mulia, dengan luka sobekan senjata tajam di kepala dan tangan kiri.
Dari sana mereka ke Jalan Warakas Raya, dekat RS Sukmul. Di sana mereka mengamuk lagi. Tiga orang jadi korban. Salah seorang di antaranya adalah Tohirman bin Widodo (25), warga Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok. Mata kiri Tohirman lebam, sementara dagu dan bibir sobek oleh senjata tajam dan mendapat 18 jahitan.
Pukul 02.15, mereka mengamuk di halaman parkir depan 7-Eleven di Jalan Salemba Raya. Korban antara lain Ade Kirmawan dan Roby. Tiga sepeda motor dirusak pelaku. Roby adalah juru parkir. Lengan kanannya luka karena menangkis sabetan celurit yang mengarah ke lehernya.
"Dia sempat dikejar-kejar sebelum dibacok. Kalau tidak ditangkis, celurit itu sudah kena leher suami saya," kata Rina (20), istri Roby, di rumah petaknya di Jalan Paseban Barat, Jakarta Pusat, Jumat. Rumah kontrakan itu tak jauh dari 7-Eleven Salemba, yang terletak di seberang FK-UI.
Pukul 02.30, mereka mengamuk di sekitar Hotel Sentral-SPBU Shell di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Korban tewas, Anggi Darmawan (19). "Serangan terjadi pukul 02.30. Anggi meninggal setelah dirawat di ICU RS Islam Cempaka Putih. Kata dokter, ia meninggal karena pendarahan di otak," tutur Reza (19) di rumah duka di lingkungan RT 11 RW 3 Kelurahan Menteng, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat sore.
Reza adalah teman Anggi yang berangkat bersama korban. "Saya melihat Anggi tergeletak tengadah di depan SPBU Shell. Saya hanya melihat ada luka gores di pelipis Anggi. Dengan bajaj, Anggi saya bawa ke RS Islam Cempaka Putih," tutur Reza.
Usai menyerang, para pria berjaket dan bercelana panjang jins hitam itu menuju Jalan Pemuda. Di tengah perjalanan, dua orang yang diduga penyerang itu ditembak oleh pengendara Toyota Yaris berwarna putih. Dua orang yang tertembak kemudian diketahui adalah Kelasi Sugeng Riyadi, anggota Lembaga Farmasi TNI AL; dan Prada Akbar Fidi Aldian, anggota Yonif Linud 503 Kostrad.
Kini Kelasi Sugeng dirawat di RS Mintohardjo, sementara Prada Akbar dirawat di RS Pusat Angkatan Darat.
[Sumber: Kompas]
Ikuti @Smart_Newz