5 LANGKAH MELATIH KESABARAN DI BULAN RAMADHAN


RAMADHAN menjadi ajang menguji diri dalam melawan segala macam godaan. Salah satunya ujian untuk tetap bersabar dalam menghadapi berbagai cobaan.



"The art of patience is not one’s ability to wait, but one’s ability to maintain a good attitude while waiting – Seni kesabaran bukanlah kemampuan seseorang untuk menunggu, tapi kemampuan seseorang untuk tetap bersikap baik saat menunggu”.

Demikian ucapan Nancy Khair, seorang pakar penyembuhan holistik dan herbal.

Bagi Nancy, Anda baru boleh senang jika berhasil menahan munculnya emosi yang terus menggerus pikiran saat Anda menantikan datangnya kebahagiaan dan hal-hal telah lama dinantikan. Kehadiran emosi inilah yang dapat membuat seseorang melakukan hal negatif dalam meraih apa yang diinginkan.

Untuk melatih kesabaran, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan.

1. Sadari kapan Anda harus bersabar
Langkah pertama yang harus Anda lakukan ialah menyadari kapan Anda harus bersabar. Jika emosi mulai meluap, napas dan detak jantung tidak beraturan, serta konsentrasi menurun, itulah saatnya bagi Anda untuk mengontrol diri.

2. Cari tahu apa yang membuat Anda terburu-buru
Sudah tidak sabar ingin menerima THR menjelang hari raya atau berbelanja busana untuk Idul Fitri? Cari tahu apa yang membuat keduanya begitu berarti bagi Anda sehingga membuat Anda sangat berapi-api hingga nyaris kehilangan kesabaran. Jika penyebab munculnya keinginan masih bisa ditekan, Anda pun tak punya alasan untuk berhenti bersabar.

3. Tetap tenang
Untuk jangka panjang, mengembangkan kesabaran membutuhkan perubahan sikap dalam menjalani hidup. Perubahan ini dapat berproses secara cepat jika Anda selalu mencoba untuk tetap tenang kapanpun Anda merasa tidak sabar. Luangkan waktu setidaknya 1 menit saja untuk duduk diam dan menarik napas dalam-dalam. Mengatur napas menjadi terapi sederhana agar pikiran tetap tenang.

4. Kerjakan tugas satu-persatu
Untuk yang satu ini, Anda mungkin mengalaminya setiap hari. Terburu-buru menyelesaikan pekerjaan kantor agar bisa cepat pulang? Dalam kondisi seperti ini, banyak orang akan mengeluarkan jurus multitasking, alias mengerjakan beberapa hal sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Apakah multitasking dapat memberi hasil yang maksimal? Jawabannya iya dan tidak. Iya, jika Anda dapat mengerjakan dengan konsentrasi tinggi dan pikiran yang tenang. Tidak, jika Anda sangat terburu-buru sampai luput akan hal-hal detil yang tak kalah penting.

5. Segala sesuatu butuh proses
Ingatkan diri Anda bahwa segala sesuatu membutuhkan proses yang terkadang memakan waktu cukup lama. Selama proses berlangsung, Anda akan dihadapkan pada dua pilihan: tetap bersabar dan menjalani prosesnya atau menyerah pada emosi dan melepaskan apa yang telah lama Anda nantikan.