7 CIRI ANAK YANG MENGALAMI PENINDASAN DI SEKOLAH



Kasus penindasan di sekolah masih sering terjadi. Sebagian besar anak-anak yang menjadi korban penindasan adalah mereka yang terlihat lemah, culun, dan kurang pergaulan.

Tidak ada salahnya dengan menjadi culun, pendiam, dan lain sebagainya, hanya saja mereka harus pintar membawa diri dalam kerasnya pergaulan zaman sekarang.

Kasus seperti ini memang sering ditemui di sekolah-sekolah di Amerika Serikat, tapi tidak jarang, kasus-kasus penindasan ini juga terjadi di sekolah-sekolah di Indonesia.

Bagi para orangtua, Anda harus peka terhadap perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh buah hati Anda.

Berikut ini adalah beberapa ciri yang dapat Anda kenali jika anak-anak Anda mengalami penindasan di sekolahnya.

1. Pulang sekolah selalu kelaparan
Jika anak Anda seringkali pulang ke rumah dan terlihat kelaparan, sedangkan bekal makan siang yang dibawanya sudah habis tidak bersisa, maka ini merupakan salah satu tanda yang harus Anda perhatikan. Mulailah bertanya tentang jam istirahatnya, dengan siapa dia makan siang bersama, dsb. Dari jawaban yang diberikan, Anda akan mengetahui apakah dia sedang menyembunyikan sesuatu atau tidak. Mungkin saja, anak Anda dengan terpaksa harus memberikan semua bekal siangnya kepada si penindas.

2. Banyak barang-barang yang rusak
Ini adalah ciri-ciri kedua yang dapat menjadi petunjuk bagi Anda untuk mengetahui apakah sang buah hati mengalami penindasan di sekolahnya atau tidak. Jika barang-barang sekolahnya selalu rusak atau hilang, mungkin itu adalah bagian dari penindasan yang diterimanya.

3. Pulang sekolah selalu terlambat
Jika hal ini hanya terjadi beberapa kali, Anda belum bisa menyatakan ini sebagai bukti bahwa anak Anda mengalami penindasan. Namun, jika selama beberapa minggu terakhir dia selalu pulang sekolah terlambat, mungkin itu dikarenakan dia menempuh jalur pulang yang lebih panjang untuk menghindari teman-teman “nakal”-nya yang selalu menindas. Selain itu, ciri lainnya adalah anak Anda selalu pulang dengan muka yang muram. Hal ini menunjukan dia sedang menghadapi hal yang tidak menyenangkan di sekolahnya.

4. Bercerita dengan bahasa kias
Mungkin anak Anda takut untuk menceritakan penindasan yang dialaminya. Mereka takut terhadap reaksi Anda kalau menceritakan hal tersebut. Tapi masih ada ciri lain yang dapat diketahui, yaitu jika mereka bercerita tentang sekolahnya dengan menggunakan bahasa kias. Misalnya, ketika Anda bertanya tentang bagaimana kegiatan-kegiatan di sekolahnya, dan mereka menjawab ada sebuah “lelucon” yang dilakukan temanku. Anda harus peka terhadap apa yang mereka ucapkan.

5. Kehilangan teman-temannya
Tentunya Anda tahu siapa-siapa saja nama teman dekatnya. Namun, jika suatu saat dia menolak untuk pergi bermain keluar rumah, dan tidak ada lagi teman yang menelepon atau menjemputnya ke rumah untuk pergi keluar. Hal itu bisa saja termasuk dalam salah satu penindasan yang dilakukan teman-temannya.

6. Menolak mengikuti kegiatan tambahan
Biasanya, jika seorang anak mengalami penindasan di sekolahnya mereka tidak berniat untuk berlama-lama di sekolah. Jika mereka mulai menolak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, atau sering mengatakan bahwa tidak ada kegiatan tambahan pada hari itu, itu adalah salah satu tanda bahwa mereka sedang mengalami suatu hal yang membuatnya tidak nyaman berada di sekolah.

7. Menutupi beberapa bagian tubuhnya
Jika ini bukanlah kebiasaan putra-putri Anda, memakai pakaian tangan panjang dan celana panjang saat berada di rumah. Mungkin dia sedang menutupi luka-luka yang diterima dari penindasan tersebut. Anda dapat mencari-tahunya dengan menanyakan lansung secara baik-baik, atau pun dapat sedikit memaksanya untuk memperlihatkan di balik pakaian serba tertutup yang dikenakan.

Itulah 7 ciri anak yang mengalami penindasan di sekolah. Jika ingin memastikan anak Anda tidak menjadi korban penindasan di sekolah, maka perhatikan benar-benar perilaku dan kebiasaan anak-anak Anda.

[Sumber: Ciricara]