BEBERAPA tahun sebelum kematiannya, dalam sebuah wawancara bersama “American Magazine”, ia berkata “Kekristenan akan berakhir, Kekrtistena akan segera menghilang atau lenyap. Saya tidak perlu berdebat mengenai Kekristenan.Saya yakin akan lenyap dan berakhir”
Lebih lanjut John Lenon berkata “Yesus sudah ok. Tetapi Dia seorang yang terlalu sederhana dan merakyat. Hari ini kita (Kelompok The Beatles) lebih terkenal daripada Yesus,” kata-kata ini diucapkannya pada tahun 1966. Apakah kematiannya ada hubungannya dengan perkataannya ini?
John Lennon mungkin menempati porsi tertinggi dalam teori konspirasi seorang legenda musik dengan muatan politik. Pendiri The Beatles ini ditembak mati di luar sebuah bangunan Dakota di New York, oleh seseorang yang mengaku penggemarnya Mark David Chapman pada 8 Desember 1980.
Teori konspirasi yang paling ekstrem mengungkapkan John Lennon dibunuh oleh agen rahasia (FBI) akibat gerakan yang diikutinya. John disebut ditembak dari jarak jauh, sementara Chapman hanya diperalat.
Apalagi ketika pada 2006, seorang sejarawan Universitas California Jon Wiener membuka sebuah dokumen FBI tentang kegiatan mata-mata terhadap Lennon pada 1971 dan 1972. Dokumen itu mengindikasikan Presiden Richard Nixon menilai Lennon akan mendukung Senator George S McGovern dalam pencalonan presiden melawan Nixon.
FBI mengumpulkan sekitar 248 halaman berkas dan menyebut Lennon menyumbangkan US$ 75.000 pada kelompok yang berencana mengganggu Konvensi Nasional Partai Republik pada 1972. Ada dugaan, penyelidikan itu juga ada kaitannya dengan aktivitas Lennon yang aktif mengecam perang Vietnam.
Dokumen juga menyebut Lennon pernah diwawancarai Red Mole, surat kabar bawah tanah London yang diterbitkan Kelompok Marxis Internasional (IMG) pada 1971. Di sana, Lennon mengemukakakn pandangan keprihatinan terhadap kehidupan kaum proletar dan tertindas.
Ada pula sebuah memo dari Direktur FBI J Edgar Hoover kepada Kepala Staf Gedung Putih dan penasihat terdekat Nixon, HR Haldeman. Di sana disebutkan bahwa Lennon tertarik dengan kegiatan sayap kiri ekstrem di Inggris dan dikenal sebagai simpatisan kaum komunis Trotskyis di Inggris. Ketika Nixon terjungkal akibat skandal Watergate, Lennon bermukim di Amerika dan mendapat kewarganegaraan permanen pada 1975.
Lennon mulai terlibat dalam aktivisme ketika merekam lagu Give Peace a Chance pada 1969, ketika gerakan Anti-Perang Vietnam mengental. Sehingga, pemerintah Nixon sempat memerintahkan dia dideportasi dari Amerika.
Benar atau tidaknya dia dibunuh karena sebuah konspirasi politik memang belum dapat dibuktikan. Sebab, Nixon sendiri sudah tidak menjabat sebagai presiden ketika Lennon terbunuh.
Setelah pensiun pada 1974, telah ada dua presiden yang menggantikannya hingga Lennon meninggal. Yakni gerald Ford yang memerintah antara 1974-1977 dan Jimmy Carter antara 1977-1981. Menjelang kematiannya sendiri, Ronald Reagan yang sama-sama berasal dari Partai Republik dengan Nixon baru saja memenangkan pemilihan presiden dan baru dilantik sebulan setelah Lennon meninggal.
[Sumber: Islampos]
Ikuti @Smart_Newz