TUNTASKAN 5 MISI INI SEBELUM PINDAH KERJA


Tingkatkan kualitas diri di tempat Anda bekerja saat ini, jadikan diri Anda juara, sebelum memutuskan pindah kerja. 

Saat bekerja atau berkarier di bidang apapun, pastikan Anda menikmatinya dengan tidak hanya mengejar gaji semata. Saat menjalani pekerjaan, Anda juga perlu memiliki tujuan dan target, lalu wujudkan dengan melakukan aksi nyata. Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan kualitas diri termasuk mengembangkan karier semakin tinggi menuju cita-cita utama yang ingin Anda raih.

Kesuksesan dalam karier dapat Anda miliki dengan memaksimalkan kualitas dan pengalaman kerja, dengan merampungkan lima misi wajib kalangan profesional ini. Sebelum menuntaskan kelimanya, jangan berpikir untuk pindah kerja. Dengan memenuhi misi ini, Anda telah mampu meningkatkan kualitas diri.

1. Tawarkan ide yang bermanfaat untuk perusahaan.
Anda adalah bagian dari perusahaan yang juga memiliki tanggung jawab serta peran untuk mengembangkannya. Sebagai profesional, Anda bukan hanya pesuruh yang melakukan berbagai tugas. Tetapi, Anda juga punya kesempatan yang sama untuk menawarkan ide atau proyek yang dapat meningkatkan prestasi perusahaan, dan tentunya prestasi pribadi.

Jadi, jangan ragu menawarkan ide yang menurut Anda bermanfaat bagi perusahaan atau unit kerja Anda. Ajukan ide tersebut kepada supervisor atau atasan Anda. Persiapkan diri dengan detil dari ide tersebut, terutama sejauh mana ide yang Anda miliki tersebut dapat mengembangkan perusahaan, dan yang paling penting bagaimana proyek tersebut dapat berjalan mulus tanpa mengganggu kinerja Anda dalam menyelesaikan pekerjaan rutin.

Meski cara ini akan memakan waktu dan tenaga Anda, bahkan berisiko, namun manfaat yang akan Anda dapatkan juga sepadan. Cara ini dapat membantu Anda meningkatkan kualitas diri sekaligus menunjukkannya kepada perusahaan. Anda menunjukkan bagaimana caranya menjadi pribadi yang bertumbuh dalam perusahaan bukan sekadar menjalankan tugas harian. Dengan cara ini, Anda juga bisa mendapatkan penghargaan di tempat kerja, atas prestasi Anda tentunya.

Agar berjalan mulus, lengkapi ide Anda dengan detil berupa outline yang jelas. Pastikan ide tersebut sejalan dengan misi dan tujuan perusahaan. Perhatikan juga biayanya, jangan sampai berlebihan dan membuat perusahaan menggelengkan kepalanya menghindari biaya tinggi. Untuk mendapatkan ide menarik, perhatikan dan buat catatan dari berbagai hal menarik yang Anda temui saat mengikuti rapat kantor. Sebelum menawarkan ide dalam rapat besar, ajak bicara manajer atau pimpinan unit Anda. Hal ini menunjukkan dedikasi dan komitmen Anda untuk memastikan ide tersebut bermanfaat bagi perusahaan.

2. Tunjukkan sikap penuh penghargaan bukan rasa takut.
Banyak pelajaran yang bisa Anda dapatkan di dunia kerja. Anda bisa menemukan cara bagaimana membedakan sikap saling menghargai dengan sikap ketakutan saat bekerja sama di perusahaan tempat Anda berkarier. Pahamilah bahwa memiliki dan mempraktikkan sikap saling menghargai penting di dunia kerja. Namun bedakan dengan rasa takut termasuk kecurigaan terhadap rekan kerja. Memiliki ketakutan tertentu terhadap atasan, pekerjaan, rekan kerja merupakan sikap abnormal. 

Ungkapkan perasaan dan pemikiran Anda jika merasakan suasana kerja tak kondusif akibat munculnya ketakutan-ketakutan tersebut. Baik ketakutan dari dalam diri, termasuk ketakutan dari rekan kerja atau bahkan atasan Anda. Anda memiliki hak yang sama untuk berkembang, dan sah saja jika Anda mengungkapkan ketidaknyamanan dalam bekerja. Karena idealnya, profesional di dunia kerja merasakan sikap saling menghargai baik rekan se-level maupun antara atasan dan bawahan.

Untuk menciptakan suasana kerja dengan sikap saling menghargai, evaluasi kembali hubungan dengan rekan kerja, atasan dan pimpinan perusahaan. Coba pelajari kembali budaya kerja di perusahaan Anda. Apakah lingkungan kerja yang ada saat ini memungkinkan Anda memaksimalkan potensi? Apakah Anda merasa menghargai atasan atau takut kepada atasan? Untuk menilainya, pisahkan perasaan personal, fokuslah pada posisi Anda sebagai profesional dan kaitkan dengan pekerjaan. 

Tak mudah memang memisahkan rasa menghargai dan takut, terutama kepada atasan dan apabila posisi Anda saat ini masih sangat rentan karena berbagai hal. Namun usahakan agar Anda secara bertahap mampu menjalani pekerjaan atas dasar saling menghargai peran bukan karena ketakutan.

3. Pelihara hubungan profesional layaknya pertemanan.
Anda akan memiliki perspektif lebih positif terhadap pekerjaan saat ini, jika Anda memperlakukan rekan kerja sebagai teman. Tak mudah memang berteman dengan semua rekan kerja Anda, apalagi jika harus berbagi privasi dengan semua orang. Namun, bukan berarti Anda tak bisa memperlakukan rekan profesional sebagai teman. 

Bangun komunikasi layaknya teman melalui dunia maya atau luangkan waktu untuk berbincang santai bersama rekan kerja di kantor. Dengan begitu hubungan dalam pekerjaan juga semakin nyaman. Dampaknya, berbagai tugas kantor dapat Anda jalankan dengan kerjasama tim yang baik, penuh persahabatan tanpa rasa canggung.

Anda juga bisa melakukan hal ini untuk rekan kerja di luar kantor. Caranya, bangun kembali komunikasi melalui LinkedIn misalnya. Kirimkan mereka email yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan, tapi lebih personal. Bangun citra diri Anda sebagai pribadi yang ramah dan bersahabat kepada semua rekan kerja, atasan, juga klien.

Saat sedang meeting, jangan langsung fokus pada inti persoalan tetapi lakukan perbincangan ringan. Diskusikan berbagai hal ringan seperti kegiatan akhir pekan, atau hobinya. Cara ini dapat membantu hubungan bisnis terjaga dengan lebih bersahabat. Jika hubungan seperti ini terpelihara di kantor, ketegangan juga akan mereda. 

Selain itu, Anda juga bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan di luar kantor. Misalnya menghadiri pesta ulang tahun atau pernikahan rekan kerja dan kolega, atau bahkan juga pesta kantor dan berbagai kegiatan hiburan lainnya yang melibatkan rekanan bisnis Anda.

4. Bekerja lebih cerdas bukan lebih keras.
Multitasking boleh jadi adalah kemampuan yang didamba perusahaan untuk alasan efesiensi. Namun, tunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan ini dengan cara bekerja yang cerdas bukan bekerja keras semata. 

Temukan strategi bekerja yang efektif dan efisien, untuk menuntaskan semua tugas yang diberikan kepada Anda. Bekerja dengan terburu-buru, untuk menuntaskan setiap tugas, tidak lantas menunjukkan Anda mampu multitasking atau bisa bekerja memenuhi deadline, namun justru membuat Anda terlihat tak terorganisasi dan ceroboh. 

Lakukan beberapa hal ini agar pekerjaan lebih terorganisasi, selesai tepat waktu sesuai sasaran:
  • Fokus pada pekerjaan harian, selesaikan setiap tugas dengan baik dengan meminimalisasi kesalahan, tanpa perlu banyak bimbingan. Memahami setiap pekerjaan Anda dan menyelesaikannya dengan minim kesalahan menjadikan Anda sebagai sebagai karyawan andalan. 
  • Tidak menjadikan tugas sebagai beban dengan tidak meremehkannya namun juga tidak membesar-besarkannya. Caranya, kenali tugas tersebut dengan baik. Jika Anda pernah melakukannya, maka akan lebih mudah menyelesaikannya. Namun jika menerima tugas baru, jangan ragu bertanya jika Anda masih belum memahaminya. 
5. Ciptakan atmosfer berbeda di meja kerja.
Tempat kerja Anda adalah refleksi diri dan masa depan Anda. Meski gedung kantor atau ruangan kerja pada umumnya berkesan formal, tanpa unsur kehangatan di dalamnya, Anda bisa menciptakan sendiri atmosfer yang lebih menyenangkan. Personalisasi meja kerja Anda, dengan cara kreatif dan mampu meningkatkan motivasi kerja. Karena lingkungan kerja berdampak pada kinerja.

Caranya bisa beragam, Anda tak harus menghias meja kerja Anda dengan dekorasi berlebihan. Contohnya, Anda bisa menempelkan kertas berisi kutipan dari sosok inspirasional yang dapat memotivasi diri. Tata buku favorit Anda di meja kerja, sehingga ada sisi personal yang muncul di sana. Lakukan berbagai hal kreatif lainnya di meja kerja yang menunjukkan adanya sentuhan personal di dalamnya. 

[Sumber: MADAMENOIRE]