Zebra (foto : google)
STOCKHOLM - Banyak yang berpendapat garis hitam putih pada zebra berguna untuk menyamarkan diri di lingkungannya. Namun, sebuah kajian baru mengungkap bahwa pola tersebut ternyata berguna mengusir lalat penghisap darah (tabanid).
Seperti diwartakan Live Science, Senin (13/2/2012), pola hitam putih pada hewan yang masih keluarga kuda tersebut bisa mengacaukan pandangan tabanid berukuran mungil yang biasanya menghisap darah ternak.
Tabanid betina tertarik pada cahaya terpolarisasi (gelombang cahaya yang berorientasi pada arah tertentu). Silau ini memikat hampir semua tabanid karena menyerupai cahaya yang terpantul di air, tempat para lalat bertelur.
Susanne Akesson, ahli ekologi evolusioner di Lund University, Sweden, melakukan penelitian mengenai pola zebra tersebut bersama rekan-rekannya. Mereka menguji para tabanid dengan memamerkan model kuda dengan aneka kulit yang ditempeli dengan lem serangga. Ternyata kulit bercorak zebra merupakan kulit terbaik dalam menolak tabanid. Ini terbukti dari jumlah tabanid yang terjebak di masing-masing tipe model kuda.
Akesson menerangkan, banyak serangga tertarik pada cahaya yang terpolarisasi secara horizontal karena menyerupai air. Sedangkan lalat berkembang di air atau lumpur, dan begitu tertarik pada peregangan air di mana mereka dapat kawin dan bertelur.
Sebaliknya, garis-garis gelap dan terang zebra, masing-masinng mencerminkan polarisasi cahaya yang berbeda, dan posisi garis yang vertikal bisa mengusir tabanid yang mencari sinyal polarisasi yang halus serta horizontal.
Akeson menekankan bahwa pengujian ini dilakukan di Hungaria, bukan sabana Afrika. Mereka pun hanya menggunakan model, sehingga temuan ini belum merupakan hasil final.
Ikuti @Smart_Newz