Studi terbaru melalui penelitian tanah liat mengungkapkan, Mars merupakan planet yang tidak layak untuk dihuni. Bahkan, peneliti mengatakan planet merah tersebut tidak memiliki potensi terkait kehidupan mikroorganisme.
Mars
Dilansir Latimes, ilmuwan planet mencari informasi mengenai Mars untuk mendukung dugaan mereka terkait kehidupan yang bisa terjadi melalui petunjuk dari tanah liat. Awalnya, peneliti mengamati bagaimana tanah liat itu dapat menunjukkan bahwa air mampu mengalir dan terjadi di bawah permukaan Mars.
Kini studi baru mengungkapkan, tanah liat itu kemungkinan terbentuk dari magma Mars panas yang kaya dengan kandungan air. Apabila hal tersebut adalah benar, maka air tersebut memiliki suhu yang sangat tinggi dan tidak mendukung kehidupan bagi mikroba.
Menurut Bethany Ehlmaan, seorang ahli geologi planet di Caltech, teori baru ini jelas bertentangan dengan apa yang diyakini oleh peneliti sebelumnya. Salah satu poin dari teori sebelumnya adalah bahwa air cair yang mengalir di permukaan Mars akan berinteraksi dengan mineral di sekitarnya, kemudian membentuk tanah liat.
Dalam skenario yang lain, air bawah tanah menjadi hangat oleh panas yang terdapat di dalam internal planet. Lalu, memberikan kehidupan yang nyaman sebelum sempat terbentuk menjadi struktur mineral dari tanah liat.
Hal ini berbeda dengan di bumi, di mana tanah liat sangat baik dalam menangkap materi organik. Jika senyawa organik ada di Mars, tanah liat seharusnya menjadi tempat yang tepat untuk ditemukannya materi organik di planet tersebut.
"Tanah liat dapat terbentuk sebagai lava dingin dari suhu 1500 derajat celcius. Suhu tersebut tidak baik sebagai tempat tinggal habibat," jelas Ehlmann. Ehlmann dan timnya memerika mineral tanah liat yang serupa seperti yang diamati di Mars.
Mereka meneliti tanah liat di beberapa tempat, seperti Brazil dan Perancis Polynesia, di mana uap air keluar dari gelembung interior bumi yang terbentuk dalam magma. Kemudian mengeras menjadi tanah liat.
Ikuti @Smart_Newz