DICKY CANDRA UNGKAP ALASANNYA MUNDUR JADI WAKIL BUPATI GARUT


Kasus pernikahan kilat Bupati Garut dengan seorang ABG bernama Fany Octora (18) nampaknya sedikit memberikan gambaran mengenai misteri pengunduran diri mendadaj Dicky Chandra sebagai wakil bupati Garut. Dan kini setelah sekian lama akhirnya Dicky mulai bicara!

Dicky Candra

Mengutip dari Majalah Detik, Senin (3/12), Dicky bercerita jika awal mulanya ia sama sekali tak mengenal sosok Aceng. Pencalonannya sebagai Cawagub Garut itu sendiri bermula di tahun 2008, dimana Aceng sendiri secara mendadak menawarkan pinangan menjadi pasangannya di Pilkada Garut lewat telepon. Namun Dicky sempat menolak ajakan itu hingga tiga kali.

Dari perkenalan yang singkat, ia menilai Aceng sebagai sosok yang santun. Aceng juga dikenal sebagai ustadz yang hafal Alquran dan hadis. Melihat Aceng dari sosoknya yang sederhana, Dicky pun akhirnya menerima pinangan tersebut setelah lebih dulu berkonsultasi dengan ibunya dan melakukan salat istikharah.

"Rumahnya (Aceng) cuma kamar dua, loteng, dan kotor," kata Dicky.

Namun nahas, pasca mendaftar sebagai pasangan Cabup-Cawabup Garut Dicky baru mengerti sosok sebenarnya dari topeng sederhana Aceng. Dimana menurut Dicky, Aceng sangat angkuh dan sombong. Tapi Dicky tak mampu berbuat apa-apa, karena untuk mengundurkan diri dari pencalonan kala itu ia harus membayar sebesar Rp 20 miliar.

Hingga akhirnya pasangan independen Aceng-Dicky memenangi Pilkada Garut dalam dua putaran. Aceng pun menggelar pesta besar-besaran untuk merayakan kemenangannya tersebut, namun Dicky memilih untuk tak ikut karena dirasa terlalu berlebihan.

"Waktu kami menang, saya masuk kamar, menangis," katanya.

Di awal-awal menjabat sebagai bupati, Dicky mengatakan, Aceng sudah membuat kebijakan yang bertolak belakang dengan janji kampanye. Dicky menilai gaya hidup Aceng selama menjadi bupati sangat berlawanan dengan kondisi Garut.

Lama-kelamaan, Dicky merasa tidak ada kekompakan dengan Aceng. Puncaknya adalah ketika Aceng memutuskan untuk masuk ke partai politik yaitu Golkar. Ketidaksetujuan Dicky membuahkan konflik internal yang berlarut-larut dalam duet kepemimpinan Garut itu. Sampai akhirnya, pada September 2011 yang lalu, Dicky menyatakan mundur dan kembali menjadi artis.