JENAZAH MENDIETA TERKATUNG-KATUNG, PSSI SIAP TANGGUNG BIAYA PEMULANGAN


Kisah tragis mantan pemain Persis Solo Diego Mendieta menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, kabarnya meninggalnya pesepakbola profesional asal Paraguay, Amerika Latin ini karena terbatasnya biaya pengobatan karena gajinya yang tak kunjung di bayar pihak klub Persis Solo.

Diego Mendieta

Tak hanya berhenti sampai disitu, bahkan kini setelah ia meninggal jenazahnya pun masih terkatung-katung di RS dr. Moewardi karena biaya pemulangan belum ada. Miris dengan kondisi ini, PSSI pun siap bertanggung jawab atas kasus yang menyedihkan ini dengan membantu pembiayaan pemulangan Mendieta ke Paraguay.

"Kami turut berduka atas meninggalnya Diego Mendieta. PSSI sudah mengirim surat kepada federasi sepakbola Paraguay atas kejadian ini. Karena ini adalah tanggung jawab kami sebagai federasi sepakbola Indonesia," ujar Sekjen Halim Mahfudz, di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2012) melanisr dari detik.

Sementara itu mantan manajer Persis Solo versi PT. Liga Indonesia, Totok Supriyanto, juga menyatakan rasa bela sungkawanya serta permohonan maaf atas keterlambatan pembayaran gaji sang pemain lantaran klub sedang kesulitan dana. Meski demikian, ia berjanji untuk segera melunasinya.

"Memang benar kami menunggak gaji pemain. Itu karena kami mengalami masalah pendanaan. Yang pasti kami sebagai pengurus memiliki tanggung jawab untuk proses pemulangan jenazah. Hak Mendieta akan kami serahkan kepada keluarganya," ungkapnya.

Sebelumnya diketahui Mendieta menghembuskan nafas terakhirnya di RS dr. Moewardi setelah infeksi virus dan tekanan psikis karena kesulitan uang lantaran gaji empat bulannya, yang berjumlah lebih dari Rp 100 juta, tak kunjung dibayarkan klubnya.