Ilustrasi
CALIFORNIA - Air mata ternyata bukan hanya berfungsi sebagai tanda kesedihan. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa zat bernama lysozymes yang ada dalam air mata berfungsi untuk menghancurkan bakteri-bakteri berbahaya.
Lysozymes adalah protein berbentuk seperti rahang yang menempel ke dinding sel bakteri dan mengunyah bakteri-bakteri tersebut sampai hancur. Demikian diwartakan Live Science, Senin (30/1/2012).
"Enzim tersebut menggapai dinding sel bakteri dan tidak melepaskannya, kemudian mulai mengunyah bakteri itu. Pada dasarnya, protein tersebut bergerak menggunting dinding bakteri," terang Gregory Weiss, ahli biologi molekuler dan profesor kimia di University of California Irvine.
Pemenang Nobel Alexander Fleming pertama kali menemukan protein-protein antiseptik ini dalam air mata sekitar satu abad lalu. Sementara para ilmuwan telah mengetahui protein itu memakan dinding sel lawannya, mereka tidak yakin persis bagaimana proses tersebut bekerja. Misalnya, apakah protein melompat dan menggigit, kemudian melompat lagi?
Sebuah tim yang dipimpin oleh Weiss dan Philip Collins, profesor fisika dan astronomi di University of California Irvine, menciptakan sebuah transistor kecil untuk menjawab pertanyaan itu. Mereka menempelkan lysozymes ke sebuah nanotube karbon yang dilekatkan pada sirkuit elektronik. Ketika listrik dikirim melaluinya, nanotube membentuk mikrofon amat kecil (sekira 100 ribu kali lebih kecil dari rambut manusia) yang dapat mendengarkan suara protein ketika mengunyah.
Mereka menemukan dua rahasia protein tersebut, "Seiring mereka bergerak di sepanjang permukaan bakteri, protein itu menggigit dan mereka gigitan tersebut beriringan dengan gerakannya," kata Weiss.
"Dan hasil setiap gigitan menghasilkan sebuah lubang kecil baru, dan akhirnya Anda mendapatkan luka besar, kemudian bakteri itu meledak," tandasnya.
Ikuti @Smart_Newz