Pantai Bondi Australia yang selalu dipadati turis ini mendadak memiliki air laut yang berwarna merah seperti darah.
Hal ini disebabkan banyaknya populasi alga merah yang terdapat di pantai Bondi dan membuat air laut menjadi merah. Namun, fenomena alam ini termasuk normal dan terjadi karena kondisi cuaca yang buruk.
Fenomena ini juga terjadi di Pantai Maroubra dan Pantai Clovelly yang mengalami hal serupa karena alga merah dan ditutup sementara untuk dilakukan tes air.
Kepala penjaga pantai, Bruce Hopkins mengatakan bahkan ledakan populasi alga itu terlihat di sisi utara Pantai Bondi pada pukul 06.30 waktu setempat.
"Akibatnya ini menimbulkan bau amis," kata Hopkins seperti yang dilansir dari News Australia, Selasa (27/11/2012). "Ini mungkin bisa menimbulkan iritasi kulit beberapa orang, tapi umumnya tidak akan lebih dari itu," lanjutnya.
Hopkins mengungkapkan banyaknya alga ini membuat warna merah keungunan mirip seperti kilauan minyak. Sebelumnya hal ini belum pernah terjadi di Bondi. Penutupan pantai-pantai ini menjadi berita buruk bagi turis dan pengunjung pantai. Apalagi kalau tragedi ini berlanjut selama seminggu ketika suhu menonjak hingga lebih dari 40 derajat Celcius pada hari Sabtu.
"Ada beberapa kemungkinan risiko terhadap kesehatan manusia dari ganggang merah termasuk ruam kulit dan iritasi mata, dan untuk alasan ini, pantai akan tetap ditutup sampai ganggang menghilang,"kata juru bicara Dewan Randwick.
Sementara banyak warga lokal telah terhalang oleh fenomena tersebut, meski masih banyak orang yang bisa berenang. "Seperti lumpur merah muda, itu menjijikkan," katanya. "Aku tidak yakin apakah harus membiarkan putriku ke dalam air karena aku tidak yakin apa itu," kata pengunjung lainnya.
Fenomena ini juga terjadi di Pantai Maroubra dan Pantai Clovelly yang mengalami hal serupa karena alga merah dan ditutup sementara untuk dilakukan tes air.
Kepala penjaga pantai, Bruce Hopkins mengatakan bahkan ledakan populasi alga itu terlihat di sisi utara Pantai Bondi pada pukul 06.30 waktu setempat.
"Akibatnya ini menimbulkan bau amis," kata Hopkins seperti yang dilansir dari News Australia, Selasa (27/11/2012). "Ini mungkin bisa menimbulkan iritasi kulit beberapa orang, tapi umumnya tidak akan lebih dari itu," lanjutnya.
Hopkins mengungkapkan banyaknya alga ini membuat warna merah keungunan mirip seperti kilauan minyak. Sebelumnya hal ini belum pernah terjadi di Bondi. Penutupan pantai-pantai ini menjadi berita buruk bagi turis dan pengunjung pantai. Apalagi kalau tragedi ini berlanjut selama seminggu ketika suhu menonjak hingga lebih dari 40 derajat Celcius pada hari Sabtu.
"Ada beberapa kemungkinan risiko terhadap kesehatan manusia dari ganggang merah termasuk ruam kulit dan iritasi mata, dan untuk alasan ini, pantai akan tetap ditutup sampai ganggang menghilang,"kata juru bicara Dewan Randwick.
Sementara banyak warga lokal telah terhalang oleh fenomena tersebut, meski masih banyak orang yang bisa berenang. "Seperti lumpur merah muda, itu menjijikkan," katanya. "Aku tidak yakin apakah harus membiarkan putriku ke dalam air karena aku tidak yakin apa itu," kata pengunjung lainnya.
Ikuti @Smart_Newz