INILAH 5 DUEL PENENTU "EL CLASICO"


Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo (kiri), dan penyerang Barcelona, Lionel Messi. 

Barcelona dan Real Madrid akan kembali bertarung pada Rabu atau Kamis (26/1/2012) dini hari WIB. Laga kali ini akan digelar di Camp Nou dan akan menentukan tim mana yang lolos ke babak semifinal Copa del Rey. 

Dalam partai ini, Barcelona lebih diunggulkan karena sukses membekuk Madrid 2-1 pada legpertama. Bagaimanapun, ini "El Clasico". Seperti umumnya pertandingan antara dua musuh bubuyutan, setiap pemain akan berusaha menampilkan yang terbaik. Mengingat materi pemain kedua kubu, hasil akhir bisa ditentukan oleh kualitas individu.

Kolumnis Bleacherreport, Anurag Bhatt, merangkum lima duel yang akan menuntukan duel "El Clasico" nanti. 

Xavi Hernandes Vs Xabi Alonso
Pertempuran utama dalam penguasaan bola akan terjadi antara dua pemain yang terbaik yang memiliki umpan luar biasa di tim nasional Spanyol yakni antara Xavi melawan Xabi. Xavi akan memainkan peran penting yang biasa dilakukanya di Barcelona sebagai distributor bola. Sementara Xabi Alonso akan mencoba memenangkan pertarungan bola di lini tengah dan memulai serangan dengan melepaskan umpan panjang. 

Sudah menjadi rahsia umum bahwa Xavi adalah kunci permaian "El Barca". Dia adalah pengatur dari sebagian besar serangan Barcelona. Jika Alonso mampu menghentikan Xavi, Real Madrid memiliki peluang bagus untuk memukul Barcelona.

Cristiano Ronaldo Vs Dani Alves 
Cerita yang paling menarik dari setiap "El Clasico" adalah pertarungan sengit antara sayap kanan Barcelona dan sayap kiri Real Madrid. Ronaldo dan Alves sama-sama memiliki fisik yang kuat, kecepatan, dan lincah. 

Pelatih "El Real" Jose Mourinho biasanya menempatkan Ronaldo di sayap kiri pada setiap "El Clasico". Penyerang asal Portugal itu bisa menerobos dari sisi kiri dengan kaki kanannya yang kuat. Dia juga bisa membuat Alves kerepotan selama 90 menit. 

Dari analisis taktik El Clasico selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa ketika Ronaldo bermain di sayap kiri, Alves bermain lebih ke dalam sebagai upaya untuk meredam aksi berbahaya Ronaldo. Salah satu langkah yang dilakukan Pep Guardiola dengan membebaskan Alves sebagai bek kanan bergantian dengan Carles Puyol dan memplot Sergio Busquets kembali sebagai bek tengah. 

Mesut Oezil Vs Sergio Busquets
Sergio Busquets sering menjadi pemain kunci di "El Clasico". Dia adalah gelandang yang selalu dibiarkan bebas oleh Real Madrid sehingga memungkinkan dia untuk mendapatkan bola dan mendikte permainan dari posisi yang relatif tidak terganggu. Pelatih Jose Mourinho bisa mencegah hal ini dengan menginstruksikan Mesut Ozil menekan Busquets. 

Oezil tidak tampil pada leg pertama karena Real Madrid memplot Xabi Alonso, Lassana Diarra dan Pepe. Pepe berperan merusak permainan Barca . Karena taktik ini dinilai gagal, Mourinho dipaksa bermain lebih menyerang di Nou Camp. Dengan begitu, pelatih asal Portugal itu kemungkinan akan memainkan Oezil. Oezil akan bermain lebih ke depan dan mengganggu Busquets, setiap kali Busquets menguasai bola. Jika Ozil tidak tampil sebagai starter, kemungkinan Mourinho akan memulai pertandingan dengan memainkan Ricardo Kaka. 

Lionel Messi vs Lassana Diarra atau Pepe
Partisipasi Pepe dalam pertandingan nanti sedikit diragukan setelah Jose Mourinho menyatakan akan memainkannya bila bek asal Portugal itu dalam keadaan fit. Lassana Diarra juga sedang mengalami cedera ringan sehingga tidak bisa dipredikisi siapa yang akan tampil sebagai gelandang bertahan.

Siapa pun dari kedua pemain itu yang ditampilkan Mourinho, akan mendapatkan pekerjaan mencegah Messi beraksi. Duel ini akan menuntukan karena menutup pergerakkan Messi sering menjadi faktor pentu saat melawan Barcelona. Pemain asal Argentina ini begitu mematikan bila mendapatkan sedikit ruang saja, dia akan membawa bencana bagi tim lawan. Menghentikan Messi tentu tak akan menghentikan Barcelona. Namun, setidaknya itu mengurangi kekuatan Barcelona.

Pep Guardiola Vs Jose Mourinho 
Pep Guardiola dan Jose Mourinho adalah manajer yang luar biasa. Pertandingan di antara kedua tim ini biasanya menjadi pelajaran berharga bagi pelatih-pelatih lain. Mourinho melakoni pertandingan ini dengan dilema. Dia tahu bahwa Real Madrid harus menyerang dan mencetak minimal dua gol untuk lolos ke babak semifinal. Dia juga tahu timnya berada di bawah tekanan besar dari semua media terkait kasus penginjakan tangan yang dilakukan Pepe kepada Lionel Messi pada leg pertama. 

Guardiola telah menunjukkan daya tahan besar dalam cara di mana ia telah membuat timnya beradaptasi dengan permainan taktik Mourinho setelah pertandingan. Dia harus membaca taktik Mourinho dan memiliki rencana efektif untuk mempertahankan keunggulan. 

Kedua pelatih memiliki taktik luar biasa pada era sepak bola modern dan pertandingan nanti pasti akan menunjukkan kepada kita beberapa langkah taktis yang sangat mungkin tak terbayangkan sebelumnya.