PAKAI DEODORAN TERNYATA BISA PICU KANKER?



Jakarta - Bau badan memang cenderung menimbulkan masalah dalam pergaulan. Selain parfum, sebagian orang tentu memilih deodoran untuk menangkalnya.

Namun tahukah Anda bahwa sering menggunakan deodoran dapat menimbulkan bahaya kanker payudara?

Para peneliti telah mempelajari hubungan antara senyawa yang dikeluarkan deodoran yakni paraben dengan kanker payudara. Seperti diketahui, zat pareban banyak digunakan sebagai pengawet untuk membunuh kuman pada kosmetik seperti deodorant atau antiperspirant.

Setelah dilakukan penelitian, ternyata paraben sedikit menyerupai fungsi hormon estrogen pada wanita. Sedangkan hormon estrogen sendiri merupakan faktor risiko kanker payudara.

Seperti dikutip dari Healthday, dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Toxicology, Darbre dan rekan-rekannya melaporkan bahwa satu atau lebih jenis paraben ditemukan pada 158 dari 160 sampel jaringan tubuh yang diambil dari 40 orang wanita.

Peneliti menemukan 96 sampel mengandung lima bentuk ester paraben yang paling umum.

Dr Philippa Darbre pernah menemukan kadar paraben dalam produk kosmetik empat kali lebih besar ketika ia melakukan penelitian serupa pada tahun 2004.

"Sejak 2004, banyak produsen telah mengeluarkan paraben dari daftar komposisi pembuatan deodorant dan antiperspiran. Makanya, kami jadi aku agak terkejut ketika menemukan kadar paraben yang tinggi dalam jaringan payudara setelah tahun 2004," kata Dr. Darbre.

Kandungan paraben yang tinggi ditemukan pada bagian antara payudara dan ketiak, dan kanker payudara paling sering muncul pada daerah tersebut.

Meskipun demikian, Dr Darbre memperingatkan bahwa penelitiannya ini tidak dapat menyiratkan hubungan sebab dan akibat.

"Meskipun estrogen merupakan komponen yang diketahui menjadi bahan bakar kanker payudara, masih perlu dipelajari lagi apakah bahan kimia lingkungan yang memiliki sifat estrogenik juga berkontribusi terhadap proses perkembangan penyakit," jelas Dr. Darbre.

Sementara itu, Dr. Darbre mengimbau kepada para wanita agar mengurangi atau menghentikan penggunaan produk kosmetik sebanyak mungkin. Karena pihakAmerican Cancer Society tidak menemukan hubungan yang jelas antara deodoran atau antiperspirant dengan kanker payudara.

Namun, menurut Dr Michael J. Thun, wakil presiden emeritus epidemiologi dan penelitian surveilans American Cancer Society, fakta bahwa bahan pengawet yang ditemukan pada sebagian besar sampel jaringan payudara tidak dapat disimpulkan bahwa bahan ini benar-benar menyebabkan kanker payudara.