Anda perlu tahu sebenarnya berapa persentase penggunaan penghasilan bulanan untuk masing-masing pos pengeluaran rumah tangga.
Kebiasaan yang Anda jalankan setiap harinya menentukan seperti apa masa depan Anda. Tak terkecuali dalam hal keuangan. Coba amati cara dan kebiasaan Anda mengelola uang. Jika hingga saat ini kondisi keuangan pribadi masih carut marut, memiliki penghasilan rutin bulanan namun tak dapat menikmatinya atau pas-pasan bahkan defisit setiap akhir bulan, saatnya instrospeksi diri.
Jangan berdiam diri, tapi cari tahu penyebab kondisi keuangan yang masih berantakan ini. Cermati lagi, boleh jadi Anda tak menjalankan kebiasaan keuangan yang baik. Perencana keuangan, Arief Bachtiar, menuliskan di websiteperencanaan keuangan Akbar's Financial Check Up mengenai tujuh kebiasaan baik keuangan yang perlu dipraktikkan untuk menjadikan Anda pribadi positif.
1. Menabung.
Hanya dengan menabung kehidupan Anda dapat lebih tenteram. Anda akan merasa nyaman karena pengeluaran ke depan sudah ada di tabungan.
2. Cerdas berbelanja.
Anda menyadari dan menjalani kebiasaan menghindari belanja berlebihan. Caranya, Anda hanya berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan budget. Dengan begitu, Anda dapat menabung lebih banyak sehingga ada cukup dana berlebih untuk berinvestasi.
3. Mencatat pengeluaran pemasukan.
Ini adalah metode sederhana yang bisa diterapkan siapa saja. Tujuannya, agar Anda lebih mudah mengendalikan pengeluaran. Dengan pencatatan, Anda dapat melihat lebih detil setiap perputaran keuangan. Namun jangan sekadar mencatat saja, tapi jadikan catatan ini sebagai acuan untuk melakukan perubahan dan memperbaiki kebiasaan keuangan yang kurang baik.
4. Menghindari utang.
Utang terutama utang konsumtif dapat merugikan Anda karena bunga utang sangat memberatkan. Bunga kartu kredit yang sering Anda pakai berbelanja misal sebesar tiga persen per bulan atau 36 persen setahun, lebih tinggi daripada deposito bahkan investasi di pasar modal. Utang harus dikendalikan untuk mewujudkan kondisi finansial yang baik.
5. Mengendalikan pengeluaran.
Berbagai cara bisa dilakukan dengan mencatat pengeluaran. Sebagai contoh dengan sistem amplop yang dapat membantu Anda membatasi pengeluaran dan lebih disiplin memakai dana di mesin ATM. Dengan sistem amplop, Anda "dipaksa" memakai dana yang telah dianggarkan melalui sistem amplop tersebut.
6. Menjaga keamanan finansial keluarga.
Bisa dilakukan dengan menerapkan pembelian asuransi seperti asuransi jiwa serta asuransi kesehatan. Asuransi jiwa berfungsi melindungi keluarga dari kehilangan nafkah sumber penghasilan seseorang yang menjadi tumpuan keluarga jika dia meninggal dunia. Asuransi kesehatan berfungsi sebagai perencanaan risiko karena sakit dan pengganti nafkah karena pemberi nafkah tidak bisa bekerja saat sakit.
7. Berinvestasi.
Banyak pilihan cara berinvestasi, bisa dengan membeli emas logam mulia, menabung di deposito, membeli reksadana dan saham. Komponen Investasi tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan serta risiko, sehingga tergantung daripada profil Anda sebagai investor.
[Sumber: www.afcindonesia.com]
Ikuti @Smart_Newz