MOTIF BAKAR DIRI SONDANG MULAI TERKUAK



Rekan aktivis Sondang Hutagalung (22), pelaku bakar diri di depan Istana Merdeka, Jakarta, menyalakan lilin di depan foto Sondang yang diletakkan di kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu (10/12). Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno Jakarta, meninggal setelah sempat dirawat empat hari akibat luka bakar yang mencapai 98 persen. 

JAKARTA — Motif aksi bakar diri oleh almarhum Sondang Hutagalung (22), mahasiswa Universitas Bung Karno, mulai terkuak. Motif aksi bakar diri itu diduga kuat akibat kekecewaan mendalam terhadap ketidakadilan dan kemiskinan yang mengimpit masyarakat dan bangsa Indonesia.

Kakak kandung Sondang, Herman (24), di Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), di Jakarta, (19/1/2012), mengungkapkan, telah ditemukan tulisan sondang di buku milik kekasihnya, Putri. Buku tulis milik Putri sebelumnya dibawa oleh Sondang. Sondang sempat menitipkan buku itu kepada tantenya Putri.

Tulisan Sondang di buku Putri, menurut Herman, berisi permintaan maaf kepada keluarga. "Pada bagian belakang terdapat tulisan lain. Ada kata-kata terkutuklah...," katanya.

Isi tulisan Sondang pada bagian akhir buku Putri adalah "terkutuklah buat ketidakadilan, terkutuklah buat ketidakpedulian, terkutuklah buat kemiskinan, terkutuklah buat rasa sakit dan sedih, terkutuklah buat para penguasa jahat, terkutuklah buat para penjahat, setelah aku tidak punya rasa lagi".

Koordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar mengatakan, dari surat Sondang dan informasi yang dikumpulkan, dapat diduga kuat motif Sondang melakukan aksi bunuh diri adalah kekecewaan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM, ketidakadilan, dan penanganan pemerintah terhadap masalah-masalah tersebut.


[Sumber: Kompas]