ilustrasi (foto : Google)
LONDON - Ketika tidak ada pesan yang masuk ke ponsel cerdasnya, orang yang menderita kecanduan smartphone akan merasakan stres. Pecandu biasanya juga merasa terobsesi untuk mengecek keberadaan pesan masuk.
Dilansir InternationalBusinessTimes, Minggu (15/1/2012), selain itu, para peneliti dari University of Worcester juga menemukan bahwa beberapa pengguna bahkan merasakan 'getaran gaib', yaitu ponsel cerdasnya seolah-olah bergetar padahal tidak ada panggilan atau pesan yang masuk.
Saat ini ponsel cerdas yang menawarkan akses cepat dan mudah menuju internet, telah makin banyak digunakan untuk membantu kapasitas profesional penggunanya. Namun yang menjadi pemicu stres pada pecandu smartphone adalah penggunaannya dalam ranah pribadi, misalnya untuk memonitor jejaring sosial dan berita. Jadi bukan disebabkan oleh kapasitas profesional pekerjaannya.
"Ponsel cerdas makin sering digunakan untuk membantu orang tetap bersentuhan dengan berbagai aspek kehidupan mereka. Namun makin sering menggunakannya, kita akan makin merasakan sedikit ketergantungan terhadap alat tersebut, dan sebenarnya malah menimbulkan stres," tandas Richard Balding, psikolog di Department of Psychology University of Worcester, sekaligus penulis penelitian tersebut.
Menurut Balding, sekarang banyak orang yang memiliki smartphone sehingga cukup menakutkan melihat efek yang ditimbulkan pada kehidupan penggunanya serta jumlah waktu yang dihabiskan untuk ponsel cerdas tersebut. Jumlah waktu itu semakin meningkat dan ikut meningkat seiring bertambahnya aplikasi baru.
"ini tentang cara menimbang baik atau buruk, dan mengambil jalan tengah dengan penggunaan yang moderat. Lewat penelitian ini, saya menemukan bahwa pengguna mengidap ketergantungan pada ponsel cerdas miliknya, dan mereka menderita rasa terasing ketika tidak mendapat pesan atau ponsel cerdasnya tidak berbunyi," tambahnya.
Ikuti @Smart_Newz